News

20/recent/ticker-posts

Presiden Prabowo Tegas akan Perangi Korupsi Serta Mensejahterakan Rakyat

Presiden Prabowo Tegas akan Perangi Korupsi Serta Mensejahterakan  Rakyat

Lintas Nusantara
- Jakarta, Pada hari Jumat, 15 Agustus 2025, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang Bersama DPR dan DPD RI. Acara ini berlangsung di Gedung Nusantara, Jakarta. Pidato bertema "Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera" ini merupakan bagian dari perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

 

Menteri Agama, Nasaruddin Umar, turut hadir dan memimpin doa pembuka sebelum sidang dimulai.

 

Di awal pidatonya, Presiden Prabowo mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menghormati jasa-jasa para pemimpin terdahulu. "Kita harus menghargai kontribusi para pendahulu kita, mulai dari Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo, yang telah meletakkan dasar yang kuat bagi kemajuan Indonesia," ujarnya.

 

Beliau juga menekankan bahwa proses transisi pemerintahan berjalan dengan lancar. "Ini adalah contoh demokrasi khas Indonesia yang mengutamakan gotong royong dan semangat kekeluargaan," kata Prabowo.

 

Mengenai pemberantasan korupsi, Presiden Prabowo mengungkapkan keberhasilan pemerintah dalam mengamankan anggaran sebesar Rp300 triliun yang berpotensi diselewengkan. "Dana ini kami alihkan ke sektor-sektor produktif untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat," tegasnya. Komitmen ini berlaku di semua lembaga, termasuk BUMN dan BUMD.

 

Prabowo juga mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas harga pangan agar tidak dimanipulasi. "Rakyat tidak boleh dirugikan dengan permainan harga minyak goreng, beras, dan kebutuhan pokok lainnya," tegasnya.

 

Dalam laporannya, pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,12% di tengah ketidakpastian ekonomi global. Investasi pada semester pertama tahun 2025 meningkat sebesar 13,6% menjadi Rp942 triliun dan menciptakan 1,2 juta lapangan kerja. Program Makan Bergizi Gratis telah menjangkau 20 juta anak dan ibu hamil setiap hari. "Kami telah membentuk 5.800 Satuan Pemenuhan Gizi di 38 provinsi dan membuka 290.000 lapangan kerja baru," jelas Prabowo.

 

Di sektor pangan, Indonesia berhasil mencatat surplus beras sebesar 4 juta ton dan kembali mengekspor beras serta jagung. Pemerintah juga membuka jutaan hektare sawah baru, menaikkan harga beli gabah menjadi Rp6.500/kg, dan menindak tegas praktik penimbunan pangan.

 

Pendidikan juga menjadi prioritas utama. Pemerintah membangun 100 Sekolah Rakyat untuk keluarga kurang mampu, dengan target 200–300 sekolah per tahun, membentuk 20 Sekolah Unggul Garuda, 80 Garuda Transformasi, serta meningkatkan jumlah SMA Taruna Nusantara. "Kami juga menambah 148 program studi baru di 57 fakultas kedokteran, merenovasi 13.000 sekolah, dan 1.400 madrasah," kata Presiden.

 

Dalam upaya pemberdayaan ekonomi desa, pemerintah membentuk 80.000 koperasi untuk menekan harga kebutuhan pokok dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Di sektor sumber daya alam, 3,1 juta hektare lahan sawit ilegal telah dikuasai kembali dan 1.063 tambang ilegal telah ditindak. "Tidak ada yang kebal hukum, termasuk pejabat atau anggota partai," tegas Prabowo.

 

Pertahanan negara diperkuat dengan pembentukan 6 Kodam baru, 14 Koda Laut, 3 Koda Udara, dan penambahan unit pasukan khusus. "Doktrin kita adalah pertahanan rakyat semesta, dengan politik luar negeri yang bebas dan aktif. Seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak," ujarnya.

 

Menutup pidatonya, Presiden mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus bekerja sama demi kemajuan Indonesia. "Kami ingin nelayan kita sejahtera, dan ini bukan sekadar mimpi. Ini adalah hasil kerja nyata," pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar